PEMBUATAN SELAI Dari BUNGA SEPATU Dan ROSELLA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar atau sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue Nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim.
Selai yang di dalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus Citrus disebut marmalade.
Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi kental.
Di Indonesia, sebagian besar selai dibuat dari buah-buahan tropis seperti: nanas, lobi-lobi, srikaya, jambu biji, pala, dan ceremai. Selai kacang adalah sebutan bahasa Indonesia untuk peanut butter yang dibuat dari kacang tanah yang sudah dihaluskan dicampur mentega atau margarin.
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum dijadikan selai, misalnya: stroberi, blueberi, aprikot, apel, anggur, pir, dan fig. Selain itu, selai bisa dibuat dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri, maupun bunga-bungaan, seperti bunga sepatu dan bunga rosella.

1.2. Latar Belakang
Ketersediaan tanaman bunga sepatu dan rosella yang melimpah di Indonesia ini merupakan hal yang harus di syukuri. Namun penggunaan tanaman bunga sepatu biasanya hanya untuk tanaman pagar saja, padahal jika kita kaji lebih dalam lagi penggunaan akan tanaman ini sangatlah banyak.

Khusus untuk pengolahan bunga dari bunga sepatu ini belum banyak dikaji. Sedangkan khasiat dari bunga sepatu ini telah terbukti baik untuk kesehatan kita. Untuk itu dengan adanya praktikum pembuatan selai dan teh dari bunga sepatu ini telah membuka cakrawala kita tentang pengolahan bunga sepatu yang bias kita ambil manfaatnya.

1.3. Profil bahan
1.3.1. Bunga Sepatu

Nama ilmiah Bunga Sepatu adalah Hibiscus Rosa Sinensis L., termasuk kedalam keluarga kapas-kapasan ( Malvaceae ) dengan nama di daerah bermacam-macam antara lain sebagai berikut : Bunga raja (Sumatra ), Bunga Wera / bunga Rebhang ( Jawa ), Waribang ( Nusatenggara ), hua hualo ( Maluku ), Dioh / gerasa ( Irian ) sedangkan nama asingnya antara lain : Chinese Hibiscus, Chinarose, Rose de chine, Shoe Flower dan sebagainya.
Uraian tanaman :
Bunga Sepatu berupa perdu tegak, bercabang, tinggi bisa mencapai 1-4 meter, tempat tumbuh di daerah dataran rendah atau dataran tinggi / pegunungan. Bunga sepatu biasa ditanam dipekarangan rumah yang berfungsi sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman pagar. Daunnya tunggal, bertangkai, dengan letak berseling, sedangkan bentuk daun bulat telur, ujungnya meruncing, tepi bergerigi kasar, panjang daun 3,5 – 9,5 cm, lebar daun 2-6 cm, dengan daun penumpu berbentuk garis bunga tunggal keluar dari ketiak daun, warnanya bermacam-macam. Bunganya kalau dipetik dan ujungnya dihisap maka akan terasa manis. Biasanya dahulu saya sewaktu kecil dan anak-anak lainya sering melakukannya rasanya seperti madu.
Bagian yang berkhasiat dari Bunga Sepatu :
Daun dan Bunganya, baik yang masih segar atau yang telah dikeringkan. Kegunaannya, mempunyai efek farmakologis sebagai obat anti radang, anti viral, peluruh kencing, peluruh dahak, dan menormalkan siklus haid. Bunganya sering digunakan untuk pengobatan batuk, mimisan, disentri, infeksi saluran kencing dan haid tidak teratur. Daunnya juga digunakan untuk obat bisul, radang kulit, gondongan dan mimisan.

1.3.2. Rosella

Rosella, namanya tenar hampir di seluruh penjuru dunia. Belakangan, tanaman ini juga mulai populer di Indonesia. Rosella berasal dari Afrika. Sebut saja namanya Rosella. Tanaman bernama Latin Hibiscus sabdariffa ini sedang naik daun. Padahal sejatinya tanaman ini sudah lama ada di Indonesia. Hanya saja, ia disebut dengan nama yang berbeda di setiap daerah. Darwin (76 tahun), salah satu pembudidaya Rosella juga mengenal tanaman ini sebagai tanaman yang berasal dari luar negeri. Menurut pengakuannya, saat pertama kali menanam Rosella dua tahun yang lalu, tanaman ini belum dikenal seperti sekarang. Dua macam Rosella yang saya miliki berasal dari pemberian seorang rekan yang baru pulang dari Taiwan, dan yang satunya lagi saya dapatkan dari menitip seseorang ketika ia pergi ke Sudan
Memang banyak orang memperlakukan Rosella sebagai pendatang baru dari Afrika, yang diyakini sebagai tempat asalnya. “Padahal tanaman ini sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia,” ujar Endah Lasmadiwati, herbalis sekaligus Ketua Abdi Pelestari Tanaman Obat Indonesia (APTOI) yang juga menanam Rosella di kebun percontohan tanaman obat miliknya, Taman Sringanis, Bogor.
Dulu kelopak Rosella dikenal sebagai frambozen yang digunakan sebagai bahan pembuat sirup berwarna merah yang beraroma khas. Sekarang ini, kelopak Rosella dikenal sebagai bahan minuman dan disebut teh Rosella. Tanaman yang masih kerabat bunga sepatu ini banyak ditemukan sebagai tanaman pagar,” kata Endah.
Mungkin karena sulit melafalkan nama frambozen, orang Jawa Tengah menyebutnya merambos ijo. Di daerah Pagar Alam, Sumatera Selatan, Rosella disebut kesew jawe dan di daerah Muara Enim disebut asam rejang. Orang Padang menyebutnya asam jarot.


BAB II
LANGKAH KERJA

2.1. Langkah Kerja Pembuatan selai dari bunga sepatu
A. Bahan Yang Digunakan :
1) Bunga Sepatu (mahkota bunga)
2) Tepung maizena
3) Air
4) Gula pasir
5) Jeruk nipis
6) Vanili
7) Garam
B. Alat Yang Digunakan :
1) Pisau
2) Blender
3) Panci
4) Kompor (Yang Digunakan Kompor Listrik)
5) Pengaduk
6) Plastik Pengemas
7) Sendok Kecil(teh)
8) Timbangan

C. Langkah-Langkah Pembuatan

1) Disiapkan bunga sepatu sebanyak 50 gr.
2) Dibersihkan dengan air
3) Di blender hingga halus
4) Ditambahkan tepung maizena
5) Direbus hingga mendidih
6) Tambahkan gula sebanyak 25 gr
7) Tambahkan jeruk nipis
8) Tambahkan Vanili sebanyak setengah bungkus
9) Tambahkan garam sepucuk sendok teh(kecil)
10) Biarkan direbus hingga mengental.
2.2. Langkah Kerja Pembuatan selai dari bunga rosella
A. Bahan Yang Digunakan :
1) Bunga Rosella (mahkota bunga)
2) Tepung maizena
3) Air
4) Gula pasir
5) Air jeruk nipis
6) Vanili
7) Garam
B. Alat Yang Digunakan :
1) Pisau
2) Blender
3) Panci
4) Kompor (Yang Digunakan Kompor Listrik)
5) Pengaduk
6) Plastik Pengemas
7) Sendok Kecil(teh)
8) Timbangan
C. Langkah-Langkah Pembuatan
1) Disiapkan bunga Rosella sebanyak 50 gr.
2) Dibersihkan dengan air
3) Di blender hingga halus
4) Ditambahkan tepung maizena
5) Direbus hingga mendidih
6) Tambahkan gula sebanyak 25 gr
7) Tambahkan Vanili sebanyak setengah bungkus
8) Tambahkan garam sepucuk sendok teh(kecil)
9) Biarkan direbus hingga mengental


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
3.1.1. Selai bunga sepatu

Sifat fisik selai bunga sepatu adalah sebagai berikut :
1. Warna merah cerah
2. Rasanya manis kemasaman
3. Tekstur sangat halus
4. Struktur produk lebih encer

3.1.2. Selai bunga rosella

sifat fisik selai rosella adalah sebagai berikut :
1. warna merah pekat
2. rasa manis kemasaman
3. Tekstur lebih kasar
4. Struktur terasa pekat.
4.2. Pembahasan
Bunga sepatu dan bunga rosella yang dakan digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan selai, sebelumnya dibersihkan dan dipisahkan dari kelopak dan putik bunga. Sehingga hanya akan digunakan pada bagian mahkota bunga.
Pada percobaan ini ditambahkan tepung maizena pada saat bahan baku (bunga sepatu dan rosella) dihaluskan dengan blender. Fungsi dari penambahan tepung maizena ini ialah untuk membentuk struktur selai menjadi lebih kental. Selanjutnya dilakukan pembilasan dengan air, dimana volume penambahannya diusahakan sesedikit mungkin hal ini untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan selai untuk menjadi lebih pekat.
Selanjutnya ditambahklan bumbu bumbu untuk membentuk dan meningkatkan citarasa dari selai ditambahkan air perasan jeruk nipis, vanili, gula, dan garam dapur. Penambahan air jeruk ini hanya berlaku pada pembuatan selai dari bunga sepatu. Tujuan dari pemanbahan air asam dari jeruk nipis ini ialah untuk mengugah warna selai menjadi merah cerah, sehingga lebih menarik tampilan fisiknya, selain itu untuk meningkatkan cita rasa agar lebih sedikit masam. Penambahan asam dari jeruk nipis dapat diganti dengan asam cuka akan tetapi aroma rasa yang dihasilkan dari asam cuka kurang menarik. Sedangkan pemambahan gula, vanili dan garan bertujuan untuk meningkatkan cita rasa dari selai.
Sama halnya pada percobaan pembuatan selai dari bunga sepatu, hanya saja pada pembuatan selai dengan bunga rosella, tanpa dilakukan pemabahan air perasan jeruk nipis. Hal ini disebabkan karena sifat kandungan kimia dari bunga rosella yang memiliki kecenderungan rasa yang asam sehingga, air jeruk nipis tidak diperluka. Sehingga dari hasil selai bunga rosella nampak warna merah yang lebih gelap, dan berasa agak sedikit masam, meskipun tanpa penambahan jeruk nipis rasa selai tetap masam.
Pada perbandingan hasil produk selai yang didapati, selai dari bunga sepatu memiliki tekstur yang halus dan lebih cair, sedangkan untuk selai bunga rosella memiliki tekstir yang lebih kasar dan lebih padat. Hal ini mungkin dapat disebabkan pada saat melalukan percobaan penambahan air untuk bilasan blender terlalu banyak, sehingga pada saat pemanasan proses penguapan air dibutuhkan waktu yang lama, dan belum menguap seluruhya. Sehingga kadar air dari selai bunga sepatu tinggi, dibandingkan selai dari bunga rosella. Selain itu, sifat fisik dari bahan baku, kandungan air, dan lamanya proses penghalusan dengan blender juga mempengaruhi tekstur dari produk selai yang dihasilkan.


Bab IV
KESIMPULAN

1. Selai dapat di buat dari bunga sepatu dan bunga rosella.
2. Sifat fisik, kadar air, dan lamanya penghalusan bahan berpengaruh terhadap hasil produksi selai.
3. Penambahan asam dari jeruk nipis dapat mengubah tampilan warna pada produksi selai.
4. Penambahan gula, vanili, garam dapur dan jeruk nipis dapat meningkatkan aroma rasa dari selai.
5. Bunga rosella memiliki sifat kimia yang lebih masam, sehingga tidak perlu penambahan air asam dari jeruk nipis.


Daftar Pustaka
Catatan Praktikum
Fotocopy praktikum Food Technology
http://pemiwan.wordpress.com/2009/02/16/khasiat-bunga-sepatu-hibiscus-rosa-sinensis-l/
http://images.google.co.id/imglanding?q=bunga%20sepatu&imgurl=http://jogjacreative.files.wordpress.com/2009/08/bunga-sepatu.jpg
http://images.google.co.id/imglanding?q=bunga%20rosella%20merah&imgurl

Post a Comment

Followers